Doktrine

 


Penciptaan:

Doktrine penciptaan, yang mengafirmasi distigsi antara Pencipta dan ciptaan-Nya, adalah titik awal agama sejati. Tidak ada eksistensi tanpa Allah, dan Pencipta hanya dapat dikenal dengan benar melalui penyataan. Agama Alkitabiah menolak emanasionisme pantheistis maupun dualisme Manichaean, meskipun masing-masing memiliki pendukung Kristen dan Filosofisnya. Bersama penjelasan materialis tentang alam semesta, emanasionisme pantheistis dan dualisme manichaean tidak memiliki karakter ilmiah, tetapi merupakan wawasan-wawasan dunia religius yang berkedokkan sains. Sistem-sistem filosofis yang canggih dari schelling, Hegel, Schopenhauer, dan lain-lainnya gagal memuaskan kebutuhan religius manusia dan mengandung kotradiksi-kontradiksi internal. 

Melawan semua ini, gereja Kristen mengakui "Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, Pencipta langit dan bumi." Penciptaan ini dengan tepat dikatakan sebagai ex nihilo, "dari yang tidak ada," dan dengan demikian mempertahankan perbedaan dalam esensi antara Pencipta dan dunia dan kontigensi dunia dalam kebergantungannya pada Allah. Sumber ciptaan adalah Allah Tritunggal, bukan intermediaris lain apapun. Karya-karya Allah yang keluar tidak adapat dibagi-bagi, meskipun adalah tepat untuk membedakan suatu ekonomi tugas-tugas di dalam ke-Allahan sehingga Bapa disebut penyebab pertama, Anak sebagai Dia yang oleh-Nya segala sesuatu diciptakan, dan Roh Kudus sebagai penyebab imanen kehidupan dan gerakan di dalam alam semesta.



Tidak ada komentar: